Pungguk merayu kepada purnama semalam
utuskan kerinduan pada kekasih jauhku
semilir hadir angkut rayuan ke langit
mengandung menjadi awan, terkendong
sampai ke lembah bumi bawah
bergemburan di ranah langit
jadi kabus, guguskan embun
pada pagi yang dingin
menyapa pipi kekasih
yang masih basah
dengan peluh
berlarian
ke kuliah.
Namun bisakah
sapaan rindu menyentuh
kulit kekasih, menyentuh
hati kekasih, hingga mengerti
bahawa kerinduan pungguk kepadanya
menggunung dalam diam tanpa pengakuan
bisakah sapaan itu kekasih bisa merasakan
di saat dingin embun pagi, itulah pesan awan.
---
aQIl zahra
perbatasanpadipagiduapuluhlimatiga
perbatasanpadipagiduapuluhlimatiga
saatmerindukandengankerinduanberganda
No comments:
Post a Comment